Mahasiswa dan Alumni UIN SUNA Torehkan Prestasi di Ajang QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025
www.uinsuna.ac.id – Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe yang juga penerima Beasiswa Bank Indonesia berhasil menorehkan prestasi pada ajang QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025 yang digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Lhokseumawe.
Selain mahasiswa aktif, alumni UIN SUNA Lhokseumawe juga ikut berpartisipasi pada ajang tersebut.
Kompetisi tingkat regional Sumatera ini bertujuan mendorong penggunaan QRIS dalam transaksi digital sekaligus mempromosikan budaya serta kearifan lokal daerah.
Dalam ajang tersebut, sejumlah mahasiswa UIN SUNA berhasil meraih penghargaan, di antaranya: Raifatul Rifka (Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) Juara 2 bersama tim Qriseuraya, Jihan Fanyra (Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam) Juara 3 bersama tim PeuQRIS.
Kemudian, Ravika Nuzula (Prodi Tadris Bahasa Inggris) Juara harapan 1 bersama tim Uleebalang dan Juara Harapan 3 diantaranya Cut Anzila (Prodi Tadris Bahasa Inggris), Cut Ulfa Nazilah dan Anita Zahara (Prodi Ekonomi Syariah) tergabung tim PeuQRISTA.
Ajang QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UIN SUNA tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mampu berkontribusi dalam mendukung transformasi ekonomi digital serta menjaga keberagaman budaya Nusantara.
Sebelumnya, dari total 69 tim pendaftar, tersaring 12 tim terbaik yang tampil pada misi pertama di Ahad Festival Lhokseumawe. Seleksi berlanjut hingga menyisakan 6 tim, yakni Teamphan, Canderista, Qriseuraya, PeuQRIS, Uleebalang, dan PeuQRISTA, yang berhak mengikuti misi utama di Aceh Tengah dan Gayo Lues.
Salah satu peserta kegiatan Jihan Fanyra, ia menjelaskan kegiatan ini tidak hanya berupa lomba, tetapi juga misi edukasi dan promosi digitalisasi transaksi menggunakan QRIS serta CBP Rupiah.
“Peserta mendapatkan dua jenis misi, yakni misi lapangan dengan waktu 1–2 jam untuk mengedukasi masyarakat secara langsung, dan misi media sosial berupa pembuatan konten promosi wisata dan budaya yang harus diselesaikan sebelum pukul 23.59 WIB pada hari berikutnya.” Sebutnya.
Dengan konsep “Jelajah Budaya Indonesia”, kompetisi ini menghadirkan pengalaman unik bagi peserta: menggalakkan penggunaan transaksi digital sekaligus memperkenalkan kekayaan wisata dan budaya Aceh Tengah serta Gayo Lues. (AR)