Mahasiswa UIN SUNA Lhokseumawe akan KPM 2025 di Dalam dan Luar Negeri
www.uinsuna.ac.id — Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe akan segera mengirimkan mahasiswanya dalam rangka melaksanakan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahun 2025.
Tahun ini, tercatat sebanyak 860 mahasiswa dari 4 fakultas akan mengabdi diberbagai wilayah di Aceh dan Sumatera Utara hingga Malaysia yang dibagi beberapa pilihan kategori KPM, pengabdian mahasiswa dijadwalkan akan diterjunkan pada bulan November mendatang. Jelas Dr. Taufik, M.A, Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) UIN SUNA Lhokseumawe.
Ia menyampaikan bahwa tahun ini KPM dibagi dalam beberapa kategori, yakni KPM Reguler, KPM Mandiri, KPM Internasional, KPM Rekognisi, dan KPM Responsif.
Dr. Taufik menyebutkan rincian peserta, diantaranya 611 mahasiswa mengikuti KPM Reguler yang akan dilaksanakan mulai 6 November hingga 10 Desember 2025 di 55 desa yang tersebar di Kecamatan Kuta Makmur dan Simpang Keuramat, Kabupaten Aceh Utara. Sebutnya.
Kemudian, KPM Mandiri diikuti oleh 209 mahasiswa dan akan berlangsung dalam dua gelombang. Gelombang pertama dilaksanakan pada 11 November hingga 20 Desember 2025, sedangkan gelombang kedua dijadwalkan pada 19 Januari hingga 27 Februari 2026. Para peserta KPM Mandiri akan mengabdi di berbagai daerah, mulai dari Sabang, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, hingga Kabupaten Karo (Sumatera Utara).
Selain itu, 25 mahasiswa akan mengikuti KPM Internasional di Penang dan Kuala Lumpur, Malaysia, pada Januari 2026 mendatang. Adapun KPM Rekognisi diikuti 16 mahasiswa dan KPM Responsif oleh 1 mahasiswa.
Sebelum terjun ke lokasi, para mahasiswa peserta KPM akan mengikuti pembekalan terlebih dahulu pada 4–5 November 2025 dilangsungkan di gedung serbaguna kampus setempat. Tambahnya kembali.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN SUNA Lhokseumawe, Dr. M. Anggung MP, M.Pd menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin kampus sebagai wujud nyata pengamalan tridarma perguruan tinggi dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Dr. Anggung menekankan bahwa tahun ini KPM diarahkan untuk memperkuat program unggulan kampus menuju pemeringkatan internasional, dengan fokus pada lima tema utama, diantaranya manajemen masjid, ekoteologi, dampak pernikahan dini, digitalisasi desa, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Ungkapnya.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan KPM, pihak LPPM akan menggelar Expo KPM yang akan menampilkan berbagai produk, inovasi, dan hasil karya mahasiswa selama pengabdian di desa penempatan. (AR)