UIN SUNA dan UIN Imam Bonjol Bersinergi Wujudkan Rekognisi Global Berbasis SDGs
www.uinsuna.ac.id – Universitas Islam Negeri Sultanah Nahrasiyah (UIN SUNA) Lhokseumawe terus memperkuat langkah menuju pengakuan internasional dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) strategis bersama Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Senin, (29/9/2025).
Kolaborasi ini berfokus pada penguatan aspek Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai landasan transformasi kelembagaan dan persiapan menuju pemeringkatan global Times Higher Education (THE) dan QS World University Rankings (QWUR).
Tim LPPM UIN SUNA Lhokseumawe yang dipimpin oleh Dr. Muhammad Anggung Manumanoso Prasetyo (Ketua), Baiquni, Ph.D (Kapuslit), dan Hartanti Dewi, M.Si (Kapus PSGA) diterima hangat oleh jajaran LPPM UIN Imam Bonjol.
Dr. Muhammad Anggung memaparkan bahwa langkah ini sejalan dengan arahan Rektor UIN SUNA, Prof. Dr. Danial, M.Ag.
“Salah satu program prioritas UIN SUNA adalah internasionalisasi kelembagaan. Karena itu, kami bergerak cepat membangun mitra kolaborasi pada tingkat nasional guna percepatan implementasi program yang telah dicanangkan,” ujarnya.
PKS ini menargetkan tiga fokus utama, yakni kolaborasi penelitian, pengabdian kepada masyarakat (PkM), dan isu gender. Landasan kesamaan kultur dan genealogi Islam antara kedua kampus diharapkan dapat memperkuat sinergi.
Sebagai strategi menuju QWUR, kedua institusi akan menitikberatkan program pada enam pilar: inklusi sosial dan pemberdayaan komunitas; kesehatan dan kesejahteraan terpadu; akses pendidikan berkelanjutan; inovasi dan kewirausahaan; etika publik, perdamaian, dan tata kelola; serta kemitraan strategis internasional.
Kapus PSGA UIN SUNA Lhokseumawe, Hartanti Dewi, menyampaikan inisiatif menggelar International Conference Gender serta mengembangkan kampus responsif gender.
Sementara itu, Muhammad Taufik, M.Si, Kapus PkM UIN mendorong paradigma baru pengabdian yang bersifat bottom-up dan berorientasi hilirisasi riset, seperti program Nagari Digital dan KPM Situasional.
Dalam bidang riset, Baiquni, Ph.D menambahkan bahwa sinergi ini akan diarahkan pada pengembangan roadmap penelitian multidisiplin dan kolaborasi jurnal internasional.
“Tindak lanjut dari PKS ini mencakup penguatan database KPM, pembentukan Kapus Mitigasi Bencana, pengembangan program KPM tematik moderasi, hingga penelitian bersama,” jelasnya.
UIN SUNA juga berencana membuka Pusat Halal dengan menggandeng pengalaman UIN Imam Bonjol yang telah lebih dahulu mengembangkan lembaga serupa. Program ini akan ditindaklanjuti melalui KPM tematik dan sertifikasi pendamping halal.
Melalui kerja sama ini, UIN SUNA Lhokseumawe dan UIN Imam Bonjol Padang berharap dapat memperluas kontribusi terhadap masyarakat, memperkuat posisi di tingkat nasional, sekaligus membuka jalan menuju rekognisi global sebagai institusi pendidikan Islam unggulan. (AR)