Pendidikan Terintegrasi; Kapan Kita Mulai ???
Pendidikan Terintegrasi; Kapan Kita Mulai ???
Oleh : Dr Darmadi, MSi
Dosen Prody Komunikasi dan Penyiaran Islam FUAD UIN SUNA
Kampus harus menjadi sarana untuk mewujudkan Layanan Berdampak Bagi Masyarakat melalui pendidikan pengajaran Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. Harapan ini sampaikan oleh Sekjen Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA ketika berliturahmi dengan Civitas Akademika UIN SUNA Jum at 8 Agustus 2005.
Keinginan Sekjen Kemenag ini tentu saja tidak berlebihan karena hal tersebut merupakan konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi yang telah lama digagas di Perguruan Tinggi mana pun tidak hanya di Indonesia, mungkin juga dunia. Saya merasakan ada pesan lain dari Prof Kamaruddin Amin malam itu. Dari Tatapan mastanya tersirat keseriusannya mengingatkan kembali bahwa Civitas akademika di Perguruan Tinggi Diharapkan perannya dalam mewujudkan peran ini.
Kampus tidak hanya menjadi menara gading yang hanya berdiri tegak untuk mencari target target monumental. Akan tetapi kehadiran para intelektual kampus dengan berbagai masyarakat sekitar harus menjadi ruang konsultasi dan diskusi bagi masyarakat untuk memecahkan masalah masalahnya. Para dosen kampus harus ikut aktif menjadi bagian dari masalah masalah yang dihadapi masyarakat.
Hal ini tentu bukanlah pekerjaaan yang berat karena kehadiran Perguruan Tinggi di Tengah-tengah masyarakat juga menjadi harapan masyarakat. Sekedar mengingatkan saja, biasanya ketika rencana pengembangan lahan kampus , pimpinan akan berusaha meyakinkan masyarakat bahwa dengan kehadiran kampus di kawasan ini, akan mempermudah akses pendidikan bagi anak anaknya.
Dengan pendekatan alasan ini masyarakat mendukung dengan mengikhlaskan tanah tanah mereka di ganti rugi untuk pembangunan kampus. Diluar masalah ekonomi untuk ganti rugi tanahnya, mereka tentu punya harapan , bahwa pembangunan kampus akan memberikan dampak pemikiran tidak hanya bagi anak-anaknya , akan tetapi bagi problematika yang mereka hadapi kelak. Ini tantangan bagi warga kampus untuk ikut memahami dan menyelesaikan masalah masalah masyarakat.
Contoh sederhana yang Prof Kamarudddin sampaikan di sekitar kampus masih ada masyarakat yang belum bisa baca tulis Al Qur an. Ini tantangan bagi para dosen untuk melaksanakan program “turun gunung keluar goa”. Tembok tembok kampus harus dibuka dan Civitas akademikanya melihat alam luar yang “butuh” perhatiannya. Tersentuh hati untuk menjawab masalah masalah masyarakat seperti praktek ibadah, penyelewengan tauhid, penggangu kerukunan umat, dan perkembangan perkembangan baru masalah masalah agama dan ibadah.
Program Pengabdian kepada masyarakat selama ini terkesan hanya sebatas tuntutan SKS dan desakan waktu saja. Dengan adanya kehadiran kampus untuk mendampingi masyarakat akan menjadi tempat pengabdian yang sama sama menguntungkan. Masyarakat mendapatkan layanan konsultasi mengenai masalah masalah keagamaan yang mereka hadapi. Untuk itu kampus juga harus mengevaluasi program-program “rutinitas” dengan menggantikan menjadi kegiatan-kegiatan yang berdampak langsung pada masyarakat.
Program baca Tulis Al Qur”an, Tazhid Jenazah, zakat, waqaf, penentuan arah kiblat, bimbingan calon pengantin, mediasi pasangan mau bercerai, keluarga maslahah merupakan tema tema yang dijadikan pilihan kajian dan pendampingan bagi dosen dan mahasiswa dapat melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Program ini tentu tidak berdampak karena efesiensi, karena dilakukan di sekitar tempat tinggal. Apalagi kegiatan ini diakui untuk pengabdian kepada masyarakat yang juga dibutuhkan seorang dosen.
Salah satu Asta Protas Kementerian Agama yang digagas Menteri Agama Prof Dr Nasaruddin Umar MA adalah mewujudkan Pendidikan Unggul Ramah dan terintegrasi. Program Kemenag ini harus dilaksanakan oleh Satuan Kerja Kementerian Agama dengan berbagai berbagai terobosan positif. Perlu aksi nyata yang diterjemahkan dengan program yang relevan dengan Prioritas ini. Jika Pendidikan Unggul sudah banyak yang dicapai, tinggal berusaha mewujudkan Pendidikan yang Ramah dan Terintegrasi. Masalahnya ,,Kapan kita Mulai ??